string(1) "1"
✕ Close

Mengenal Paku Angkur

adsense-fallback


Mengenal Paku Angkur

Orang awam mungkin tidak terlalu familiar mendengar istilah ini. Padahal benda yang mungil wujudnya ini perannya cukup penting dalam menjaga kerapian dan kekokohan sebagian struktur rumah.

adsense-fallback

Angkur Memiliki beberapa alias. Angker, diberi tambahan paku menjadi paku angkur dan nama kerennya (baca: Inggris) adalah anchor bolt. Bentuknya menyerupai paku, tetapi dengan ujung yang melengkung atau menyerupai huruf L.

Menurut teori konstruksi, angkur adalah sejenis paku yang berfungsi menyatukan struktur atas dengan bawah, atau antar struktur yang bersisian sebelah menyebelah. Contohnya, angkur bertugas

menyatukan (menghubungkan) dinding dengan sloof, kusen dengan dinding, pondasi dengan sloof, dll.

Jenis angkur atau ficher ini jumlahnya cukup banyak. Namun secara garis besar bisa dibagi jadi dua macam yaitu mechanical anchor dan chemical anchor. Yang membedakan yaitu mechanical anchor tidak perlu memakai bahan tambahan kimia. Jadi kekuatannya hanya bersumber dari besi atau angkur dan kekuatan material dinding yang digunakan untuk penempelan. Perlu diketahui, setiap dinding punya jenis angkur yang berbeda-beda. Angkur untuk dinding dari batu bata tidak sama dengan angkur yang dipasang pada dinding dari beton aerasi atau gypsum dan sebagainya.

Sedangkan chemical anchor, selalu memakai bahan dari zat kimia yang punya fungsi sebagai penambah kekuatan sehingga angkur yang dipasang lebih kuat menahan beban. sehingga element utamanya diberi pengikat zat kimia tersebut di sekelilingnya. Angkur atau anchor jenis ini lebih sering digunakan pada dinding yang merupakan beton struktur, namun tetap bisa dipasang pada dinding biasa yang menggunakan bahan batu bata, hebel dan sejenisnya

Pada pemasangan batu alam, angkur juga memegang peranan untuk menjaga kerapian pasangan batu alam. Hal ini terutama berlaku untuk batu alam yang tebal. Ukuran yang tebal otomatis menyebabkan batu alam berat. Agar batu alam tetap rapi melekat di dinding dan tidak merosot jatuh (akibat beratnya) saat dipasang, dipakailah angkur ini.

Saat ini banyak tukang yang “agak malas” menggunakan angkur. Alasannya karena penggunaan angkur akan menyebabkan waktu pengerjaan menjadi lebih lama. Mereka kebanyakan menggantikan angkur ini dengan paku biasa.

Substitusi ini sebenarnya tidak terlalu bermasalah dari sisi konstruksi, namun paku yang digunakan hendaknya memiliki diameter cukup besar dan ukuran yang cukup panjang, agar bisa tertanam dengan baik. Dan supaya kekuatan struktur tetap baik, disarankan untuk menggunakan paku beton.

(tabloid rumah)

Judul Artikel : Mengenal Paku Angkur

adsense-fallback