string(1) "1"
✕ Close

Merencanakan Renovasi Rumah

adsense-fallback

Merencanakan Renovasi Rumah

Kebutuhan anggota keluarga yang bertambah, tentunya harus dipikirkan ruang tambahan yang ideal. Entah itu untuk kebutuhan kamar  tidur maupun ruang lainnya. Solusi untuk mewujudkan kebutuhan tersebut dengan merenovasi rumah. Renovasi pun tidak perlu dalam skala besar. Bisa saja memanfaatkan lahan samping atau belakang yang tersisa untuk dijadikan ruang tambahan. Jika lahannya terbatas, kita bisa manfaatkan renovasi ke atas untuk menambah ruang. Tidak lupa dalam merenovasi diperhatikan secara detail kebutuhan dan layout ruang agaar renovasi sesuai rencana. Jangan lupa untuk membuat rencana anggaran biaya (RAB) untuk acuan kebutuhan biaya agar budget renovasi tidak  membengkak. Membuat perhitungan sendiri RAB atau jasa konsultan bisa jadi bahan pertimbangan. Berikut tip merenovasi rumah yang bisa Anda jadikan pertimbangan dari Bintang Home edisi 277. Semoga membantu

adsense-fallback

Renovasi Horizontal : Memanfaatkan Lahan dan Ruang Yang Ada

Seiring berjalannya waktu, rumah yang dibangun secara efisien dan efektif dengan ruang-ruang sesuai kebutuhan terasa tidak lagi cukup. Adanya kebutuhan baru yang tak bisa dihindari, seperti bertambahnya jumlah anggota keluargaatau kebutuhan ruang tambahan misalnya ruang kerja yang mengharuskan afanya ruang baru di rumah. Alternatif yang terpikir pertama kali untuk menambah ruang adalah menyekat ruang yang ada atau memanfaatkan ruang yang selama ini tak terpakai seperti gudang atau loteng. Bisa juga memanfaatkan lahan yang ada . apakah itu lahan kosong di samping atau belakang rumah.

Menyiasati Penambahan Ruang.

Menyekat ruang merupakan salah satu cara menambah ruang dengan memperhatikan efisiensi biaya. Langkah pertama, pembagian zoning. Tentukan ruang mana yang berpotensi menjadi ruangan baru. Apakah itu ruang kosong di sebelah dapur, ruang keluarga yang berdampingan dengan ruang tamu, atau ruang-ruang lain yang telah dipertimbangkan secara matang. Lalu ukur lebar permukaan dan ketinggian dinding. Pada tahap framing, pasang balok penguat setiap 75 cm – 1 meter, bisa berupa balok kayu untuk menahan beban dinding partisi dan menjaga permukaan dinding partisi tidak melendut.  Dinding partisi bisa berupa tripleks atau kalsiboard yang bisa dipaku atau dilem langsung ke balok penguat. Ruang yang menjadi lebih kecil bisa disiasati dengan pemasangan pintu lipat yang berjendela. Apalagi jika ruang tersebut berbatasan dengan teras samping atau teras belakang sehingga ruang bisa menjadi lebih luas saat pintu lipat dibuka.

Memanfaatkan Ruang atau Lahan yang Ada

Perhatikan dengan lebih jeli ruang-ruang yang bisa dialihfungsikan agar lebih bermanfaat. Misal, gudang atau loteng yang tak terpakai. Namun, ruang-ruang tersebut harus direkondisi agar layak huni. misal, ketinggian ruang dan kekuatan lantai, terutama di loteng. Pastikan lantai kuat untuk dilalui ketika beraktifitas di ruangan tersebut. Perhatikan juga ventilasi ruangan. Buat kisi-kisi atau jendela agar orang yang beraktivitas di dalamnya mendapat sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik. Perbaiki akses menuju ruang tersebut agar mudah dijangkau dan dilewaati dengan mudah setiap saat.

Membuat ruang dari lahan kosong menjadi alternatif jika tidak ada lagi ruang yang bisa dimanfaatkan. Buat pondasi dan kaki-kaki baru, juga tap baru untuk membuat ruang baru. Karena lebih rumit pengerjaannya, banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Tenaga kerja yang digunakan ( jasa kontraktor atau tukang langganan), ijin dari perumahan dan tetangga sekitar (sehubungan dengan kebisingan yang ditimbulkan selama proses renovasi berlangsung) dan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) yang  diperlukan karena renovasi mengubah bentuk dan struktur bangunan.  ( Bintang Home edisi 277)

Judul Artikel : Merencanakan Renovasi Rumah

adsense-fallback