Investor memiliki alasan tersendiri untuk lebih memilih tanah dari pada rumah. Dengan membeli tanah, pemilik bisa merancang sendiri hunian yang diinginkan. Membeli tanah kavling demi kebutuhan membangun rumah pribadi perlu dipertimbangkan dengan baik dan matang.
Calon pembeli sebaiknya mampu mempertimbangkan apakah tanah yang dibeli akan mengalami perkembangan yang baik atau tidak. Karena itu, perlu kecermatan untuk melihat perkembangan lingkungan sekitar tanah yang akan dimiliki. Usahakan lingkungan sekitar tanah yang akan dimiliki tidak mengalami kekosongan dalam waktu lama atau terlihat terpencil, sebab tidak baik dari segi keamanan dan kondisi sosial masyarakat.
Jika tanah akan dibangun dalam jangka waktu satu hingga tiga tahun mendatang, pastikan dalam kurun waktu tersebut lingkungan sekelilingnya sudah berkembang. Setidaknya memiliki sejumlah tetangga agar sosialisasi berjalan dengan baik.
Pilih lokasi tanah yang aman atau tidak dekat dengan sumber bahaya seperti jalur tegangan listrik tinggi, pipa gas, jalur kereta api.
Tanah yang baik memiliki permukaan landai agar air mudah mengalir. Tanah yang terlalu datar biasanya mudah banjir karena aliran air tersendat. Dalam hal ini, pemilik tanah akan menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk meratakannya.
Selain kemiringannya, kontur tanah turut menjadi perhatian. Hindari membeli tanah jika kondisinya tergolong tanah gerak karena tanah tersebut tidak baik dibangun rumah.
baca juga :
Saat membeli tanah pastikan surat tanah masih lengkap dan absah. Periksa sertifikat tanah apakah sudah berpindah tangan atau belum. Usahakan sertifikat tanah atas nama penjual tanah itu agar mudah prosesnya. Perhatikan batasan tanah secara jelas, dengan meminta bantuan PPAT. Urus semua prosedur kepemilikan untuk menghindari sengketa lahan (ae-smg/Suara Merdeka)