Daftar Isi
Bahkan ada rumah yang seluruh elemennya berasal dari bambu. Mulai dari tiang struktur, kuda-kuda, gording, kasau, reng, dan dinding. Jangan khawatir tentang kekuatan dan keawetannya karena bambu termasuk material yang cukup kuat dan lentur sehingga cocok untuk material konstruksi bangunan.
Ada alasan mengapa banyak dari masyarakat kita yang menggunakan bambu sebagai salah satu bahan dalam membuat rumah.
Hal ini tidaklah mengherankan karena bambu merupakan salah satu tanaman khas Indonesia. Kita bisa melihat pohon ini tumbuh di berbagai wilayah
Baca Juga : Tips Membuat Pagar kayu Terlihat Indah dan Sempurna
Bambu termasuk pada jenis rumput-rumputan yang berongga dan beruas pada batangnya. yang memiliki waktu pertumbuhan paling cepat, karena memiliki rhizome-dependen unik, yaitu dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 sentimeter (cm) tergantung dari iklim dan kondisi tanah.
Ada sekitar 159 spesies bambu di seluruh dunia dan dari 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia, tersebar di seluruh Indonesia. Kita dapat menjumpai tanaman bambu misalnya di Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatra, Maluku, dan Papua.
Atap Rumah Dari Bambu
Ada banyak material yang telah digunakan oleh nenek moyang kita sebagai bahan untuk membuat atap mulai bahan dari rumput ilalang, ijuk atau genting tanah liat dan juga dari bilah bambu.
Kita bisa melihat ada beberapa bangunan tradisional yang menggunakan bilah sebagai bahan atap rumahnya seperti pada bangunan rumah adat Cikondong Jawa Barat atau juga rumah di Suku Toraja.
Baca Juga : Daftar Harga Bahan Bangunan Maret 2016 Wilayah Tegal dan Sekitarnya
Bambu yang sebaiknya digunakan sebagai bahan atap adalah bambu yang sudah tua.
Seperti dikutip dari facebook Arsitektur & Desain yang diunggah pada tanggal 13 Pebruari 2016 secara jelas ditampilkan langkah langkah untuk membuat atap dari pohon bambu ini. Sejatinya semua jenis pohon bambu bisa dibuat atap seperti itu namun biasanya ketahanannya berbeda satu sama lain. ” Gunakan teknologi pengawetan terlebih dahulu, baik secara tradisional atau pun secara kimiawi. kalau bambu baru tumbuh langsung pasang memang akan keriput, apalagi kalau bambu muda. terimakasih. ” Arsitektur & Desain.
Langkah-langkah Membuat Atap dari Bilah Bambu :
1#. Pilih bambu yang sudah tua dan lakukan pengawetan seperti diatas
2#. Potong bambu sesuai panjang atap yang akan dibuat dan belah menjadi 2 secara diametral
3#. Buatlah lobang untuk pasak (pasak bisa menggunakan pasak besi atau juga pasak kayu)
4#. Silahkan rangkai bambu-bambu tersebut dengan struktur saling melingkupi
5#. Atap bilah bambu siap dipasaang.
Cara pengawetan Bambu Secara Tradisional (by.Sulis Setyawan)
1#. Pilih bambu yang sudah tua
2#. Pilih bambu dari jenis yang bagus (ampel, legi,wulung,apus,patung,dll) biasanya yang digunakan jenis apus dan petung yang wulet/kuat
3#. Waktu tebang dengan perhitungan mongso (musim dalam hitungan jawa) biasanya digunakan supaya bambu tidak termakan bubuk/teter
4#. Rendam di dalam air sekitar 1 bulanan (supaya kuat)
5#. Kemudian jemur tapi tidak terpampang matahari secara langsung.
6#. Ketika kering maka sudah siap dipakai untuk apapun
Refensi : http://khsblog.net/, -https://www.facebook.com/arsitekdanDesain/