Daftar Isi
Kenali Kebutuhan Saat Membeli Rumah
Kebutuhan akan rumah atau tempat tinggal berbeda-beda bagi setiap orang. Tidak menutup kemungkinan betapapun Anda terkesan akan rumah baru teman Anda, belum tentu Anda cocok tinggal di rumah yang serupa dengan teman Anda. Rumah yang Anda butuhkan pada akhirnya akan bergantung pada faktor penghuni yakni Anda dan keluarga, kebutuhan, jarak tempuh ke lokasi kerja, dan ketersediaan fasilitas infrastruktur seperti fasilitas pendidikan, pusat belanja, fasilitas kesehatan seperti rumah sakit serta fasilitas rekreasi dalam lingkungan.
Lihatlah prioritas kebutuhan Anda! Karena membeli rumah adalah investasi terbesar dalam hidup Anda, Anda perlu menyediakan waktu menyelidiki kebutuhan Anda yang sebenarnya akan perumahan. Tidak semua kebutuhan Anda sama penting dan mendesak. Jadi Anda perlu membuat urutan dan skala waktu dalam pemenuhan masing-masing kebutuhan ini.
baca juga :
Anda dapat mengkategorikan kebutuhan perumahan Anda dalam 3 bagian: kebutuhan, keinginan, dan bonus. Hal ini penting untuk membantu Anda mengatur dan memilah-milah poin-poin ini ditengah banyaknya pilihan. Contohnya, pada satu pilihan rumah, pada akhirnya akan membuat jarak ke sekolah anak-anak semakin dekat dan juga mempercepat jarak ke kantor untuk istri Anda. Akan tetapi pada sisi lain justru jarak dan waktu yang harus Anda tempuh untuk pergi bekerja meningkat secara signifikan. Contoh lainnya, salah satu pilihan rumah memiliki fasilitas jaccuzzi (tempat berendam air panas) mewah tapi tidak termasuk dalam prioritas Anda, sementara pilihan rumah yang lain berharga lebih rendah menawarkan fasilitas yang esensial dan pas bagi Anda. Mana yang Anda pilih? Simak beberapa parameter kebutuhan berikut untuk membantu Anda menimbang kembali keputusan dalam memilih rumah.
Kebutuhan rumah berdasar pada dana yang tersedia
Tidak dapat dipungkiri keinginan untuk membeli rumah dengan sederet kriteria yang kita inginkan semuanya kembali berpulang pada ketersediaan dana. Jika Anda memiliki dana yang besar atau berlimpah tentu membeli rumah sebesar dan semewah apapun tidak menjadi masalah bagi Anda. Yang menjadi masalah ketika keinginan kita tidak sesuai dengan keadaan keuangan kita yang terbatas. Tidak tertutup kemungkinan kita terpaksa mencari pinjaman ke bank untuk memenuhi kebutuhan dana untuk membeli rumah. Jika dana terbatas, Anda mungkin harus menurunkan sederet kriteria demi memilih rumah yang lebih terjangkau tapi masih mampu mengakomodasi kebutuhan anggota keluarga Anda.
Kebutuhan minimal dari sebuah rumah pada dasarnya merupakan penyediaan ruang-ruang untuk aktifitas keluarga. Biasanya, ruang ini terbagi menjadi 3 bagian utama:
- Bagian depan yaltu teras, taman dan garasi;
- Bagian dalam yaitu ruang tamu, ruang makan, ruang tidur, kamar mandi dan dapur;
- Bagian belakang untuk ruang cuci jemur dan taman belakang.
Meskipun luas bangunan dan tanah kecil, rumah harus sehat dan layak huni artinya memenuhi syarat kesehatan dan kenyamanan yaitu:
- Ventilasi alami yang baik;
- Penerangan yang cukup;
- Suhu ruangan yang nyaman;
- Sanitasi yang memadai;
- Kebisingan suara yang dapat dltorerlr;
- Bebas dari hama, seperti tikus dan serangga.
Ketentuan Rumah Sederhana Sehat di antaranya kebutuhan minimal besaran ruang luar dan dalam yang terpenuhi. Kebutuhan ruang per orang dihitung berdasarkan aktivitas dasar manusia di dalam rumah. Aktivitas seseorang tersebut meliputi aktivitas tidur, makan, kerja, duduk, mandi, kakus, cuci dan masak serta ruang gerak lainnya. Kebutuhan ruang per orang minimal adalah 9 m2, atau standar batas minimal dengan angka 7,2m2 per orang. Ketinggian rata-rata Langit-langit 2.80 m. Rumah Sederhana Sehat memungkinkan penghuni untuk dapat hidup sehat dan menjalankan kegiatan hidup sehari-hari secara layak.
Sebenarnya ada beberapa tipe rumah di pasaran yang cukup untuk keluarga kecil berdasarkan kebutuhan minimalnya. Tipe rumah yang cukup bagi keluarga kecil yang terdiri dari 3 orang adalah Tipe 21. Tipe 36 cocok untuk jumlah anggota keluarga di atas 3 orang. Tipe 21 biasanya terdiri dari 1 ruang tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi dan dapur. Sedangkan Tipe 36 lebih besar dari Tipe 21 dengan penambahan ruang tidur menjadi 2, ruang keluarga dan tempat cuci.
Konsep rumah tumbuh. Konsep rumah tumbuh adalah konsep rumah yang memungkinkan untuk menambah ruangan-ruangan lain selain ruangan utama dalam Jangka waktu berbeda. Yang dimaksud dengan ruang utama adalah ruang serbaguna, ruang tidur dan kamar mandi.
Jadi Anda tidak perlu kecil hati Jika hanya mampu membeli rumah yang relatif kecil, usahakan saja agar Anda memillki rumah/lahan lebih untuk pengembangan di kemudian hari.
Kebutuhan rumah berdasar pada komunitas
Pilihan rumah juga dapat dilihat dari segmentasi komunitas penghuninya. Segmentasi tersebut dapat dibagi menjadi:
-
Tingkat ekonomi penghuni
Tingkat ini dibagi menjadi 3, kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Beberapa contoh segmentasi yang terlihat dari sisi ekonominya yaitu Perumahan Pondok Indah di Jakarta yang terkenal akan masyarakat kelas atasnya dan perumahan BSD yang relatif mengakomodasi masyarakat kelas menengah. Hal ini tentu saja lepas dari keterikatan terhadap jarak tempuh aktivitas keseharian di luar rumah. Dengan memilih rumah berdasarkan komunitas tingkat ekonomi tertentu tentu saja sisi kenyamanan sosial yang lebih diutamakan.
-
Pekerjaan
Hal ini biasanya terwujud dalam perumahan bagi karyawan perusahaan tertentu dan profesi tertentu. Ada kalanya dijumpai adanya perumahan untuk staf dibedakan darl perumahan untuk para karyawan biasa. Di luar keharusan untuk menempatinya tentu hal ini menimbulkan suatu kecondongan pilihan. Karyawan akan cenderung mengincar perumahan karyawan. Ini beda lagi dengan pilihan seorang praktisi. Seorang yang dibesarkan da|am bidang kreatif pasti akan cenderung memlllh tipe rumah yang sedikit nyeleneh. Beda dengan pilihan orang yang dibesarkan dalam lingkup di luar seni. pilihan rumah pun kemungkinan akan biasa (seperti kebanyakan) dan tidak terlalu banyak tuntutan
-
Kepercayaan
Sudah ada beberapa perumahan yang namanya mengacu pada preferensi agama tertentu. Ini bisa jadi pilihan yang terbaik bagi beberapa kalangan. Pemilihan perumahan atas dasar minat tertentu ini paling tidak akan memudahkan penghuninya berkegiatan bersama-sama, seperti melakukan ibadah bersama atau kemudahan untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan sesuai kepercayaan.
Mengatur skala prioritas
Kenapa skala prioritas ini perlu dibahas? Kadang kita tidak tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan. Keinginan yang membludak tentu mengakibatkan kebingungan. Hasilnya, pilihan rumah pun jadi amburadul. Kita bayangkan saja, seandainya Anda punya sedikit saja pilihan rumah, 2 atau tiga rumah. Dilihat dari bentuknya, rumah-rumah ini serupa dan susunan ruangnya mirip. Dilihat dari harga, bedanya Rp 5-10 juta. Dilihat dari sudut manapun, luas bangunan tidak jauh beda, yang membedakan adalah jarak tempuhnya dari kantor. Lalu bagaimanakah kita harus memilih dari sekian pilihan ini? Berdasarkan apakah sebaiknya kita memutuskannya?
Sebenarnya, bagaimana memiiih prioritas dari sekian banyak kebutuhan dan keinginan kita? Simak beberapa poin di bawah untuk
membuat Anda mengingat dan menggali kembali kemampuan dasar dan kebutuhan utama Anda (dan keluarga).
-
Usia
Seperti yang dijelaskan di atas, pada tiap tingkatan usia memiliki beban dan kebutuhan masing-masing. Sebaiknya Anda bergerak sedini mungkin untuk membeli rumah supaya mampu menyelesaikan angsurannya (apabila mengambil KPR atau dengan sistem cicilan).
-
Kemampuan dana
Dana yang Anda miliki harus diprioritakan dan dikelola dengan baik. Ini baik agar setidaknya bisa mencukupi untuk DP (Down Payment) rumah atau bahkan menutup keseluruhan harga rumah.
-
Jumlah anggota keluarga
Hal ini menjadi pertimbangan penting dalam mencari besaran rumah yang ideal, cukup untuk aktivitas penghuni.
-
Aktivitas dan hobi
yang butuh diakomodasi oleh bangunan dan sisa lahan. Bayangkan Anda punya hobi berkebun dan Anda tidak punya semeter pun lahan sisa untuk ditanami? Atau Anda memiliki banyak koleksi tanaman hias yang berukuran besar, tapi tidak ada sejengkal sisa tanah dan ruang untuk satu pun tanaman Anda? Pertimbangkan lagi apakah Anda cukup berbesar hati untuk mengesampingkan hobi utama Anda atau Anda harus terus mencari rumah dan lahan yang pas bagi hobi Anda.
-
Jarak pencapaian dari kantor maupun sekolah.
Ini diperhitungkan atas dasar kenyamanan bersama. Bukankah akan menjadi suatu kebahagiaan jika satu keluarga bisa lebih sering menikmati waktu bersama-sama? Jarak yang dekat antara rumah dan tempat aktivitas tentu saja membawa angin baik dalam mencapai kebersamaan ini.
-
Keamanan
Keamanan ini menyangkut keberlangsungan hidup. Tidak mungkin kita membiarkan diri kita bahkan mempertaruhkan hidup anak-anak di lingkungan yang tidak kondusif. Tidak kondusif artinya tidak mendukung tumbuh kembangnya anak dan tidak bisa membentuk karakter manusia yang baik. Lebih dari itu, bahaya yang mengancam nyawa setiap detik dari lingkungan yang buruk tentu saja harus dihindari. Ada sejumlah kasus nyata akibat buruk dari lingkungan tertentu terhadap kondisi kejiwaan dan perilaku anak. Lingkungan yang penuh dengan anak-anak drop out (putus sekolah) akan cenderung membawa psikologis anak baru mengikuti Jejak yang sama. ini banyak terjadi karena pergaulan yang sama dan kelompok terus-menerus berinteraksi sehingga iklim kondusif untuk belajar pun akan menurun. Dengan sendirinya ini akan mempengaruhi keinginan belajar pada anak.
-
Komunitas ekonomi
Mengapa penulis meletakkan komunitas ekonomi di urutan bawah? Komunitas yang sesungguhnya dapat terbangun di mana pun kita berada. Lagi pula semakin banyak kita bergauI dengan berbagai kalangan semakin baik pula keseimbangan hidup kita. Jlka semata-mata atas dasar ekonomi kita memilih rumah, maka akan ada banyak ajaran hidup yang terlewatkan dari lingkungan yang sebenarnya.