Daftar Isi
Kala kanak-kanak, Anda tentu tidak menampik bayangan berada di rumah sendiri ketika telah dewasa, lengkap dengan segala perabotnya. Pada titik tertentu, kebutuhan memiliki rumah tak terelakkan lagi dan menjadi ‘sangat’ primer dalam daftar kebutuhan yang harus Anda penuhi. Terlebih bagi Anda yang berkeluarga, ongkang-ongkang kaki di rumah sendiri tentu merupakan suatu kepuasan hidup. Selain berlindung, bertumbuh dan beraktifitas, rumah bisa jadi alat sosial. Alat sosial di sini berarti bahwa rumah menjadi bagian dari penghuni untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Lebih dari itu kadangkala rumah menjadi suatu bentuk prestise bagi penghuni di antara sekitarnya.
Kebutuhan rumah tinggal bagi keluarga muda memang dapat dipenuhi dengan mengontrak atau tinggal di rumah mertua. Tetapi cara ini hanya bersifat sementara dan, boleh taruhan, tidak selamanya nyaman dijalani. Selain dibatasi oleh kepentingan orang lain, dalam hal Ini si pemilik rumah atau keiuarga yang Anda tumpangi, ketersediaan uang Anda yang harus digunakan untuk membayar kontrakan tidak selamanya ada. Pada akhirnya uang yang dikeluarkan sama sekali tidak kembali dalam bentuk yang diharapkan. Rumah masih saja hanya sebatas angan-angan.
Anda Jangan lupakan yang satu ini. Salah satu cara mendapatkan rumah tinggal selain membell rumah baru adalah dengan membeli rumah second. Seperti yang disebutkan dalam kata pengantar, rumah second dapat berarti rumah yang telah dipakai oleh penghuni sebelumnya atau rumah baru yang tidak ditinggali.
Tujuan pembelian rumah second tidak hanya semata-mata untuk ditempati bersama keluarga. Ada kemungkinan maksud pembeliannya untuk investasi bukan dimanfaatkan sebagai tempat tinggal. Untuk investasi atau tidak, pertimbangan pembelian bangunan ini harus ekstra hati-hati. Jangan sampai menyesal di kemudian hari.
Menilik pembelian rumah baru dan rumah second, ada beberapa perbedaan keuntungan dan kerugian yang perlu digarisbawahi, diantaranya sebagai berikut:
Kelebihan rumah baru
- Bahan penyusun bangunan dapat diketahui dan semuanya material baru.
- Desain, bentuk bangunan dan bujet bebas dipilih sesuai dengan keinginan berdasarkan pilihan yang ditawarkan.
- Hanya membutuhkan sedikit blaya finishing dan perawatan di masa awal demi keindahan dan kekuatan bangunan.
- Lebih mudah dirawat.
- Desain bangunan baru dan up to date.
- Desain lingkungan bersistem cluster (sistem tata letak kelompok/kawasan dalam 1 pintu utama) dengan keunggulan di sisi keamanan sudah menjadi hal yang jamak dan umum dijumpai.
- Fasilitas lingkungan juga baru dan belum ada masalah.
- Mengurus pembeliannya lebih mudah, hanya ke developer dan bank. atau membeli langsung dari penjual (perorangan) secara tunai.
- Nilai investasi baik, karena diharapkan setelah kawasan berkembang, nilai tanah dan bangunan juga terangkat.
Kelemahan rumah baru
- Lokasinya cenderung menjauh dari sentra aktifitas yang sudah ada. Bentuk penyebaran hunian pada rumah baru biasanya semakin menjauh dari pusat karena Iahan/tanah di pusat kota sudah penuh terpakai dan semakin mahal, kecuali tipe hunian vertikal semacam apartemen dan rusun. Maksud lain di balik penempatannya yang menjauh dari pusat kota karena pengembang ingin membentuk pusat aktivitas baru, di luar yang sudah ada.
- Bangunan belum berdiri dan mungkin hanya berdasarkan citra dari brosur sebagai gambaran.
- Lingkungan baru kadang belum terbentuk dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjadi benar-benar ‘hidup’. Fasilitas umum perumahan seperti sportclub atau kawasan niaga belum tentu sudah berdiri.
- Pajak relatif lebih mahal dari rumah lama.
- Risiko investasi lebih besar daripada rumah second yang kawasannya relatif sudah terbangun dan mapan. jika pengembang berkomitmen tinggi untuk mengembangkan kawasan intern dan kawasan di sekitar lahan terbangun maka risiko ini mengecil.
- Para penghuni butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi karena sistem sosial dan fasilitas belum berjalan normal.
Ada apa dengan rumah second?
Pasar rumah second selalu tersedia karena pergerakan dinamis manusia yang nomaden/berpindah-pindah. Paling banyak keluarga atau seseorang berpindah dari rumahnya yang pertama disebabkan oleh:
- Kebutuhan ruang yang meningkat seiring pertambahan jumlah anggota keluarga sehingga harus mencari rumah yang lebih besar.
- Pindah kerja;
- Mengejar fengshui yang lebih bagus
- Masalah status dan privasi.
Kelemahan dan kelebihan yang melekat pada rumah second dibandingkan dengan rumah ’gres’ diantaranya sebagai berikut:
Kelebihan rumah second
- Bangunan sudah berdiri sehingga Anda dapat melihat bentuk dan kualitas bangunannya yang sesungguhnya.
- Lingkungan sosial sudah terbentuk seperti tetangga, kontrol sosial, sistem keamanan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, tempat ibadat, dan fasilitas lainnya.
- Infrastruktur kawasan sudah berjalan, seperti Jalan, taman, Iustrik, dan air.
- Harga bangunan dan rumah dapat ditawar apalagi jika pemilik lama sedang butuh uang.
- Bangunan dapat langsung ditempati setelah selesai transaksi pembelian.
- Pajak relatif lebih murah daripada rumah baru.
- Risiko investasi kecil karena lingkungan sudah mapan.
- Anda lebih cepat untuk beradaptasi karena semua fasilitas sudah ada.
Kelemahan rumah second
- Pilihan tidak banyak. Tidak seperti area perumahan baru yang sekarang dibangun dan rata-rata memiliki berbagai Jenis pilihan, tipe, lokasi dan harga jual, pasar rumah second muncul tanpa direncanakan dan hanya rumah yang ditawarkan untuk dijual saja
- yang dapat Anda beli. Jadi pilihan Anda memang terbatas pada rumah-rumah yang ditawarkan di pasaran.
- Bahan dan kualitas bangunan tidak diketahui dan ada kemungkinan besar Anda akan mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan dan perawatan di awal pembelian.
- Desain bangunan ada kalanya sudah ketinggalan zaman.
- Bentuk bangunan sudah permanen sehingga jika menurut Anda tidak cocok harus mengadakan renovasi untuk merubahnya.
- Kekuatan konstruksi rumah jika sudah melebihi 20 tahun menurun dan sulit direnovasi sebagian. Lebih baik piiih Jenis renovasi total alias dirubuhkan dan dibangun baru saja.
- Nilai bangunan terdepresiasi (menurun) dalam waktu 20 tahun.
- Mengurus pembeliannya sedikit lebih rumit dari rumah baru karena harus cek sertifikat tanah dan bangunan, bebas sengketa dari pihak pemilik lama, status tanah dan lain-lain.
baca juga : Menerapkan Teknik Garis Dalam Mengecat Rumah
Jadi kedua opsi memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing. Sekarang tinggal berdasar kebutuhan Anda, apakah Anda memilih membeli rumah seken atau rumah baru? Poin yang paling menarik dari rumah second adalah lingkungannya yang sudah jadi atau terbentuk. Hal ini memberi banyak kemudahan bagi keluarga yang menempati. Dengan adanya fasilitas sekolah, supermarket, toko-toko kecil dekat rumah yang bertebaran dan lingkungan hunian pun sudah terpenuhi maka suasana hidup bermasyarakat sudah sangat terasa. Hal ini tentu lama didapatkan jika Anda membeli rumah baru di lingkungan atau perumahan yang baru dibangun pula. Bayangkan jika rumah Anda masih baru, berdiri di sebidang tanah luas tanpa tetangga atau hanya dikelilingi rumah-rumah kosong berjejer yang belum berpenghuni, situasi tersebut tentu saja tidak mengenakkan terutama pada malam hari. Jadi bisa dipastikan bahwa kekuatan utama rumah second terletak pada membeli lingkungan yang sudah jadi. Inilah yang seharusnya menjadi dasar pertimbangan pencarian rumah second. Tapi hati-hati Juga, Jangan sampai dengan uang yang sebenarnya cukup untuk membeli rumah baru dipakai untuk beli rumah second yang buruk kualitasnya, hanya karena salah pilih. Dalam bab berikutnya akan dijelaskan panduan agar Anda tidak salah menilai suatu bangunan rumah tinggal sebagai incaran tempat masa depan Anda dan keluarga.
TIPS: Rumah dan lahan yang sebaiknya dihindari
- Nomor rumahnya sial atau kurang bagus. Mungkin ini terdengar sepele dan Anda pun kebetulan tidak percaya mitos. Tetapl, hal lnl bisa berdampak ke penjualan rumah yang sulit di kemudian hari. Walau Anda tidak percaya, tapi ada orang lain yang percaya. Angka sial bagi yang percaya adalah 4 dan 13. Empat, yang dalam bahasa Cina dilafalkan shi, sama pengucapannya dengan shi yang artinya mati.
- Rumah dengan sejarah kurang baik atau pernah terjadi peristiwa berdarah di dalamnya.
- Rumah tusuk sate. Rumah pada posisi ini mudah terganggu sinar lampu mobil di jalan dan berisiko tertabrak mobil yang nyelonong dari arah depan. Debu yang masuk ke dalam rumah lebih banyak karena terekspos langsung dari 3 arah jalan sekaligus. Adanya mitos membuat rejeki sang penghuni hilang juga menjadi suatu pertimbangan yang layak diperhitungkan, apalagi jika pembelian rumah second dimaksudkan sebagai investasi, yang sewaktu-waktu akan dilepas ke pembeli berikutnya.
- Rumah yang letaknya paling rendah di kawasan. Prinsipnya, karena air mengumpul pada titik yang terendah, maka akan membuka kemungkinan terjadinya banjir paling parah atau genangan air yang tak kunjung reda pada rumah yang dimaksud.
- Rumah di bawah tanggul/batas daerah yang lebih tinggi. Pada beberapa lokasi yang berkontur, perumahan 1 berada lebih tinggi dari perumahan 2 dan dibatasi dengan tanggul atau batas perumahan. Jika terjadi banjir dan air mengalir melalui perumahan 1 ke perumahan 2, maka rumah yang terdekat dengan batas tanggul akan terkena terjangan air dan mengalami kerusakan lebih parah.
- Rumah yang menghadap barat. jika memungkinkan pilih rumah yang menghadap utara, sebagai pilihan pertama, kedua selatan dan terakhir timur. Rumah menghadap barat diterpa panas matahari lebih lama dan lebih menyengat sehingga mengganggu kenyamanan penghuni.
- Rumah lebih rendah dari jalan. Potensi air mengalir masuk rumah.
- Rumah di bawah kabel listrik tegangan tinggi. Tegangan listrik mengakibatkan adanya suatu kawasan elektrosmog di sekitarnya. Elektrosmog merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut polusi elektromagnetis yang disebabkan oleh medan listrik dan atau medan magnet. Elektrosmog Ini dapat mempengaruhi kesehatan, karena mampu merusak jaringan-jaringan terkecil tubuh manusia.
- Rumah di atas tanah yang berpasir, di atas rawa, dan bertanah Iiat. Bagi sebagian orang, tanah berpasir memiliki nilai fengshul yang tidak baik. Prinsipnya sifat pasir yang mudah buyar, mudah terkena erosi dan keterikatan antar benda kurang, membuat bangunan di atasnya mudah retak dan rawan runtuh. Tanah yang baik terlihat dari kepadatannya saat diinjak, subur, beraroma segar sehingga Anda merasa nyaman dan aman saat berada di atasnya.