Memilih Material Bangunan untuk Rumah Anda
Namun kita juga dihadapkan pada sebuah pertanyaan, material apa yang tepat dipakai pada rumah kita? Jawabannya didapat dengan mempelajari berbagai opsi material bangunan sehingga kita dapat menentukan bahan bangunan mana yang paling tepat untuk rumah kita.
Pertimbangan pertama dalam memilih material bangunan dan komponen untuk rumah Anda adalah harga. Namun, mahal murahnya suatu harga adalah sangat relatif untuk orang per orang. Namun istilah “harga tak pernah bohong” berlaku pula pada bahan – material bangunan pula, material yang lebih murah biasanya memiliki umur pakai lebih pendek. Kecuali anggaran Anda sangat terbatas, saya sarankan Anda mempertimbangkan metode analisis life-cycle cost.
Life-cycle cost mengacu pada biaya aktual dari bahan bangunan relatif terhadap periode waktu tertentu. Misalnya, jika suatu kusen aluminimu harganya 1 ½ kali dari kusen kayu, namun kusen aluminium memiliki umur pakai dua kali lebih lama dari kusen kayu, maka bisa dikatakan bahwa life-cycle cost kusen aluminium lebih murah dari kusen kayu.
Jika Anda berencana untuk menempati rumah Anda dalam jangka waktu yang lama, Anda harus mempertimbangkan biaya bahan bangunan dan komponen bangunan dengan metode ini. baca juga : Prinsip Kerja Ramah Lingkungan Untuk Tukang Bangunan
Pertimbangan Life-cycle cost lainnya adalah biaya energi. Misal dalam pemilihan kaca jendela, walupun lebih mahal, kaca jendela “gelap” lebih dapat menyaring panas matahari yang masuk ke ruangan, hal ini dapat meng-efisien-kan penggunaan AC.Tapi biaya bukanlah satu-satunya faktor yang harus anda pertimbangkan ketika memilih bahan – material bangunan .
Estetika sangatlah penting. Estetika adalah milik orang per orang, sangat berbeda antara satu orang dengan orang lainnya, hanya Anda yang dapat memberikan nilai pada suatu estetika. Oleh karena itu, selain murah, material bahan bangunan harus terlihat indah pula.
Mungkin Anda menginginkan rumah dengan tampilan full batu alam, material ini bisa dibilang yang termahal untuk dinding. Dan biaya terbesar ada pada upah pekerja.
Batu alam sulit untuk disusun vertikal, karena sifatnya yang berat, maka makin tinggi dinding, makin mahal biaya pemasangan batu alam. Apakah hal ini sepandan dengan biaya yang dikeluarkan? Jawabannya iya, bila gaya rumah Anda sangat tergantung dengan keberadaan batu alam ini. Atau mungkin batu alam adalaha selera Anda.