Rumah Pantura – Kamar sangat penting bagi anak-anak. Bahkan mungkin lebih penting ketimbang bagi orang dewasa. Karena bagi anak-anak kamar tidak hanya merupakan teritori di mana mereka bisa berkuasa penuh, tetapi juga merupakan lingkungan yang akan membentuk karakter mereka kelak.
Selain untuk tidur dengan nyenyak, kamar bagi seorang anak adalah tempat untuk bermain-main dengan fantasinya, bermimpi, dan mungkin tempat di mana orang tua memberikan ketenteraman dengan membacakan cerita, bercakap-cakap, atau memberikan ciuman selamat tidur. Prilaku anak-anak dan hubungan antarpersonal yang berkembang selama masa-masa awal ini akan membentuk siapa mereka dan bagaimana mereka berhubungan dengan orang lain sepanjang hidup mereka.
Pentingnya Dekorasi Kamar Anak
Untuk mendapatkan perasaan aman, anak perlu dikelilingi suasana yang membangkitkan rasa keakraban. Suasana yang akan menimbulkan rasa “pulang” pada tempat yang sudah dikenal baik ketika ia berada di dalamnya. Rasa “pulang” ini lebih penting pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.
Karena itu membuat “pelabuhan” yang nyaman adalah tantangan para orang tua. Tidak pas jika orang tua hanya memikirkan “menyapu” rumah dengan warna-warna sesuai selera “tua”. Jangan sampai juga psikologi warna orang tua terlalu dominan sehingga bahkan untuk membayangkan warna-warna yang dekat dengan dunia kanak-kanak dan remaja pun sudah ogah-ogahan.
Mungkin memang Anda sebagai orang tua merasa menyerah atau tidak menguasai dunia warna yang diakrabi atau disukai anak-anak. Anda bisa saja menyewa jasa desainer interior, kalau begitu. Tetapi jika anggaran Anda terbatas, merancang sendiri bukanlah hal yang mustahil. Memang tidak mudah. Anda harus mempertimbangkan bagaimana meletakkan benda-benda yang merangsang kreativitas mereka seperti layaknya mengatur sebuah panggung dunia fantasi. Warna, penutup dinding (cat atau wallpaper), tirai, seprai, pajangan serta mainan, harus dipilih dengan hati-hati untuk menciptakan suasana yang hangat, bersahabat, dan akrab.
Warna sama sekali bukan hal yang sepele dan tidak bersentuhan dengan tumbuh kembang generasi penerus kita. Pertimbangkan benar-benar apa yang mereka inginkan untuk interior kamar mereka, dan apa pengaruhnya pada kehidupan mereka kelak. Karena suasana tertentu akan mempengaruhi bagaimana mereka berpikir, apa yang mereka rasakan, dan bagaimana mereka bertingkah laku.
Anak Memilih, Anda Mengarahkan
Seringkali orang tua membuat keputusan untuk anaknya berdasarkan fantasi atau bayangan mereka sendiri akan sesuatu yang tidak bisa mereka dapatkan dalam kehidupan mereka. Padahal apa yang menjadi obsesi orang tua, belum tentu merupakan keinginan sang anak. Bahkan, bisa jadi kebutuhan warna yang menopang kenyamanan anak-anak berada di rumah sangat bertentangan dengan keseluruhan nuansa warna yang ingin orang tua ciptakan pada sekujur hunian.
Orang tua yang bijaksana adalah orang yang akan menanyakan pendapat anaknya dalam menentukan tema apa yang diinginkan. Kadang-kadang pendapat anak sangat berbeda dengan apa yang sudah direncanakan orang tua. Di sini Anda bisa bernegosiasi. Langkah yang bisa Anda lakukan adalah memberikan beberapa alternatif (bisa melalui gambar dari majalah, brosur, dsb.), dan membiarkan anak memilih.
Sebelum merancang kamar anak, pertimbangkan dahulu apa fungsi atau aktivitas yang akan dilakukan di ruangan tersebut. Apakah ruangan tersebut hanya akan digunakan untuk tidur? Atau juga menjadi ajang bermain dan belajar? Jawaban ini akan menjadi pedoman untuk menyeleksi tema ruangan.
Aspek kesesuaian tingkat-tingkat usia dengan sebuah tema ruangan mungkin adalah hal yang tidak dimengerti anak tetapi perlu Anda pertimbangkan. Pertimbangkan bahwa balita Anda akan tumbuh menjadi anak-anak. Beberapa tahun kemudian mereka akan menginjak usia pra remaja. Anda bisa merancang sebuah kamar dengan dekorasi yang “awet” sampai anak Anda menginjak usia pra remaja tersebut, misalnya. Atau Anda juga bisa merancang tata warna yang memang hanya didedikasikan untuk satu jenjang usia dan siap mengubahnya kelak ketika sang anak sudah menapaki anak tangga kedewasaan selanjutnya. (tabloid rumah)
Judul Artikel : Memilih Warna kamar Anak Untuk Merangsang Kreativitas (1)