string(1) "1"
✕ Close

Mengenal Penggunaan Waterproofing eksternal dan Waterproofing Internal

adsense-fallback

Mengenal Penggunaan Waterproofing eksternal dan Waterproofing Internal

Waterproofing adalah bahan pelindung kedap air. Pada artikel berikut kita akan membahas pengaplikasian pelindung antibocor/waterproofing untuk eksternal/luar ruangan dan waterproofing internal/dalam ruangan.

adsense-fallback

Waterproofing Eksternal

Waterproofing Eksternal  adalah pelindung antibocor yang berfungsi untuk melindungi  struktur dari luar dan biasanya tidak tersembunyi, seperti dinding luar, atap/genteng, karpusan, dan dak beton yang tidak untuk area beraktivitas. Biasanya waterproofing ini berbentuk cairan seperti cat (satu komponen) yang akan sangat mudah dan praktis diaplikasikan. Karakteristiknya elastik, berdaya rekat tinggi, tahan panas dan hujan, serta ramah lingkungan. Untuk warna, Anda dapat memilih abu-abu dan putih. Pengaplikasian waterproofing eksternal mencakup area-area sebagai berikut :

  • Atap/genting,
  • Karpusan,
  • Dak beton
  • Dinding luar bangunan

Waterproofing Internal

 Waterproofing internal adalah pelindung antibocor yang berfungsi untuk melindungi struktur dari dalam dan biasanya tersembunyi, seperti kamar mandi, kolam ikan, kolam renang, bak air dari beton, dan dak beton yang dipakai untuk area jemuran atau kegiatan lain.

Saat yang tepat untuk mengaplikasikan waterproofing jenis internal adalah sebelum Anda melakukan perlindungan dengan plesteran/acian dan sebelum pemasangan keramik. Pelindung  ini terdiri dari dua komponen, yaitu bubuk-yang biasanya berwarna abu-abu – dan polimer cairan berwarna putih susu. Kedua komponen ini  dicampur dan diaduk hingga rata dan berbentuk seperti cairan yang agak mengental sebelum diaplikasikan. Anda harus memperhatikan waktu pengaplikasiannya karena dalam dua jam campuran bubuk/cairan dalam bentuk cairan yang agak mengental tersebut akan mengeras.

Waterproofing internal akan sangat efektif dan kuat untuk struktur yang berbasis semen karena di dalamnya juga terkandung unsur semen. Jadi, kedua elemen, yaitu waterproofing internal dan beton, akan menjadi satu senyawa sehingga dapat menutup pori-pori pada beton dengan sempurna. Selain itu, polimer dalam cairan yang agak mengental tersebut akan berfungsi mengikat lapisan perlindungan supaya kuat dan tahan lama serta memberikan elastisitas yang diperlukan dalam struktur pelindung antibocor.

Sebagai contoh pada pengaplikasian di kamar mandi, beton yang diberi waterproofing internal dua komponen sebelum pemasangan keramik akan kuat dan tahan lama. Ini karena unsur semen dalam campuran waterproofing internal tersebut akan menjadi satu senyawa dengan beton dan menutup rapat hingga ke pori-pori beton. Unsur semen di dalam waterproofing internal tersebut juga akan bersatu padu dengan plesteran/perekat keramik di atasnya sehingga menjadi satu kesatuan yang berpadu dan kuat. Waterproofing jenis ini dirancang tidak untuk diekspos seperti waterproofing eksternal.

Setelah pengaplikasian  waterproofing internal, lapisan harus dilindungi, baik dengan plesteran, acian, maupun keramik.  Referensi : Buku Pintar mencegah dan Mengatasi Kebocoran dan Rembes

Judul Artikel : Mengenal Penggunaan Waterproofing eksternal dan Waterproofing Internal

adsense-fallback