Sensasi Taman Di Atap Rumah
Taman ini berfungsi sebagai area bermain sekaligus penutup atap rumah. Kreatif!
Sungguh mengesankan. Di atap itu, kami masih mencium aroma rumput basah yang menutup tanah. Kami masih ingat hijau pekat bunga trompet yang bergerombol di pagar besi. Sesekali, kami merasakan udara sejuk yang menerobos jajaran bambu.
Sebetulnya, ide taman di atap itu bukan hal baru. Di Jepang, konsep roof garden dijadikan tempat alternatif berkebun. Oak dibangun, lalu diisl bahan khusus resapan air. Humus, juga serabut kelapa, dan batu koral. Kemudian, ditutup tanah dan rumput. Seluruh instalasi air bersih dan kotor ditanam dalam tanah itu.
Di rumah ini, konsep roof garden dikemas lebih berbeda. Selain hal teknis seperti tadi, area atap datar itu dilengkapi pagar kawat dan besi siku. Tidak tinggi memang, namun cukup ampuh mengesankan batas ruang antara taman dengan luar ruang yang menghadap ke jalan.
Dibagian tembok pijakan tangga, terpasang bangku panjang. Bangku dari jajaran batang kayu yang memiiiki lebar 40 cm, dan tinggi 25 cm. la cukup disangga besi siku dan disekrup ke tembok. Sayang, bangku itu tidak diberi kanopi. Lumayan repot jika hujan datang tiba-tiba.
Setelah mengelilingi taman itu, kami pun duduk di bangku panjang tadi. Secangkir teh menemani kami menyambut petang. Berada dl sana sungguh menyenangkan. Jika Anda berminat singgah ke sana, kami siap menemani Anda menikmati sensasi taman di atap.