string(1) "1"
✕ Close

Tip Perlindungan Menyeluruh Pada Atap Tanah Liat dan Beton

adsense-fallback

Tip Perlindungan Menyeluruh Pada Atap Tanah Liat dan Beton

Rumah yang sangat nyaman, hangat, dan sehat menjadi idaman setiap pemilik rumah. Struktur yang kokoh, tanah yang stabil, desain rumah yang futuristic, dan interior yang manis akan menjadi sia-sia jika kebocoran mengintai rumah idaman Anda. Atap bocor menjadi hal umum yang ditemukan di beberapa rumah di Indonesia terkait iklim di negara kita  yakni iklim tropis.

adsense-fallback

Adakah rumah yang lolos dari pengalaman buruk kebocoran pada atapnya? Tentu saja ada . rumah idaman Anda pun dapat lolos dari kebocoran asalkan memiliki ketepatan pada rancangannya, kecermatan dalam pembuatannya, dan perawatan yang maksimum. Sangatlah logis apabila dalam menunaikan tugasnya atap mengalami “gagal tugas”. Ini karena beban tugas yang diemban oleh atap sangat berat. Atap harus menghadapi panas matahari dan hujan terus-menerus secara bergantian.

Genting Tanah Liat Atau Genting Beton?

Seiring dengan berkembangnya tren rumah modern, penggunaan genting beton sebagai atap pun semakin meningkat terutama genting jenis flat dan semiflat masih akan tetap merajai pasar.

  • Genting Tanah Liat

Genting ini terbuat dari tanah liat yang dipres kemudian dibakar. Pemasangan genting tanah liat membutuhkan rangka. Genting ini biasanya dipasang pada atap miring dengan menerapkan system pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat.

Atap yang menggunakan genting tanah liat ini akan bertahan sangat lama. Hanya saja warna dan penampilan genting jenis ini akan berubah seiring dengan bertambahnya jamur yang tumbuh di badan genting.

Ada pilihan jenis genting tanah liat lain yang makin digemari yaitu genting glasur. Genting berglasur sebenarnya sama dengan genting biasa. Genting ini diberi lapisan – semacam vernis sehingga berkilat-kilat jika tertimpa sinar matahari – yang berfungsi melindunginya dari cuaca dan rimbunnya koloni lumut. Selain itu, genting berglasur juga memungkinkan diberi warna yang membuatnya bertahan jauh lebih lama dari genting tanah liat biasa. Pemakaian genting ini juga dapat membuat penghini didalamnya merasa sejuk. Ini karena bahan yang digunakan untuk pembuatan g enting ini adalah tanah liat yang dibakar. Bahan ini dapat meredam panas matahari dan memantulkan panasnya berkat lapisan glasur tersebut

  • Genting Beton

Cirri fisik dari genting beton pada umumnya adalah bermuka datar dan tidak bergelombang seperti pada genting keramik. Genting ini terbuat dari campuran pasir dengan semen yang dipres, bukan melalui pembakaran. Variasi jenisnya pun banyak dan dapat dipilih menurut selera yang selaras dengan konsep bangunannya. Jenis genting beton dibedakan berdasarkan dari permukaan yang membentuknya, yaitu urat kayu, urat batu, dan banyak garis.

Teknik pemasangan pada genting ini berbeda dengan genting lainnya, diantaranya yaitu memasang genting dengan kemiringan minimal 30 derajat. Hal ini untuk  mempercepat daya luncur air hujan yang jatuh dari genting dan mengurangi tekanan yang disebabkan oleh hantaman air hujan ke genting.

Setiap produk memiliki sisi positif dan sisi negative. Genting beton lebih murah dan lebih fleksibel terhadap perubahan tren desain tapi warnanya kalah awet dibandingkan dengan genting keramik. Ini karena coating genting beton adalah cat. Coating yang baik bertahan hingga lima tahun, sedangkan gentingnya bias hingga belasan tahun. Cat pada genting beton ini nantinya tidak akan mengelupas tapi hanya akan memudar.

Penyebab Kebocoran Pada Genting Tanah Liat Dan Beton

Pengetahuan pemilik rumah tentang penyebab kebocoran akan sangat berguna agar dapat mengantisipasi sejak dini. Ada beberapa penyebab kebocoran pada atap bergenting tanah liat dan beton.

  1. Pemilihan dan pemakaian bahan material yang salah

Kekurangtahuan pemilik terhadap jenis-jenis bahan material yang digunakan dapat menyebabkan hal ini terjadi.

  1. Kesalahan/kekurangtelitian tukang dalam memasang rangka atap.

Kesalahan pemasangan ini dapat menyebabkan kemiringan atap tidak sesuai aturan. Kemiringan atap yang baik adalah minimal 30 derajat. Apabila kurang dari angka tersebut akan menyebabkan adanya kemungkinan air hujan mamsuk melalui celah-celah pertemuan antar-genting saat hujan lebat yang disertai tiupan angin.

  1. Kemringan antara pertemuan sudut atap, baik jurai maupun talang yang landai. Jurai bagian miring/lekukan pada atap harus memiliki kemiringan tertentu yaitu 45 derajat. Kemiringan ini bertujuan untuk mempercepat jatuhnya air hujan ke tanah agar tidak sempat merembes masuk ke dalam rumah.
  2. Adukan pasir dan semen yang digunakan untuk pemasangan nok genting/wuwungan  dalam  keadaan tidak datar. Hal inilah yang menyebabkan kebocoran dan rembes pada atap melalui sela-sela adukan.
  3. Kurang panjangnya teritisan atap.

Hujan yang disertai angin membuat air hujan masuk ke rumah atau yang biasa disebut tampias. Solusinya buatlah teritisan atap yang lebar-minimal 1 meter agar air hujan yang jatuh dari tepi atap tidak sempat “mampir” ke dalam rumah. Kini, banyak teritisan yang dipasangi talang untuk mengarahkan jatunya air hujan dari atap.

Cara Mencegah Dan Mengatasi Kebocoran Pada Atap

Sebenarnya penanganan kebocoran yang paling efektif adalah memulai pencegahan dari awal. Cara mencegah dan mengatasi kebocoran pada atap genting dimulai dengan pemilihan material yang baik dan berkualitas, kemudian ditindaklanjuti dengan cara pemasangan yang tepat. Berikut adalah kiat-kiat cerdas pencegahan awal yang perlu Anda perhatikan :

  1. Memilih genting berkualitas. Penutup atap yang berkualitas tidak mudah retak, dapat mencegah air rembes ke bawah, serta dapat dipasang dengan sempurna tanpa ada celah. Sedangkan genting yang bermutu rendah dapat menimbulkan keretakan yang menjadi sumber kebocoran
  2. Menggunakan genting metal/flat yang berkualitas baik bila kemiringan atap kurang dari 30 derajat. Namun, apabila tetap ingin menggunakan genting tanah liat sebaiknya menggunakan yang bagus, rata, dan tidak melenting, serta menaikkan kemiringan atap hingga 30 derajat.
  3. Menggunakan aluminium foil/seng lembaran sebelum pemasangan reng – komponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan ukurannya dan berfungsi sebagai penahan penutup atap. Sebagai alas landasan, aluminium foil/seng lembaran mengurangi akibat yang diimbulkan kebocoran.
  4. Memperhatikan ketinggian nok dan wuwungan agar jangan dipasang terlalu tinggi karena akan menimbulkan celah yang bias dimasuki air. Pengerjaannya  harus rapid an memakai bahan yang  tidak mudah retak.
  5. Mencermati sudut kemiringan atap. Sebaliknya membuat atap dengan sudut kemiringan yang tepat sehingga air cepat mengalir ke tanah. Sudut kemiringan yang ideal sekitar 30 derajat sampai 40 derajat. Namun, ada beberapa jenis atap yang sudut kemiringannya lebih landai.
  6. Minimalkan sambungan atap. Kebocoran dapat timbul dari sambungan, oleh karena itu meminimalkan pemakaian sambungan antara atap, seperti penggunaan karpusan/nok, jurai , atau model atap bertumpuk sangat penting karena tiap pertemuan atap berpotensi untuk bocor. Atap dengan model pelana paling ideal untuk mengurangi risiko bocor.
  7. Mengaplikasikan polimer perekat beton sebagai lapisan dasar/primer dan waterproofing eksternal pada tiang sambungan untuk mencegah potensi terjadinya retak rambut pada bagian jurai, karpusan/nok, talang serta pertemuan antara genting dan dinding.
  8. Sebaiknya memasang talang dengan tepat, yaitu memasang talang dengan maksud mengarahkan air hujan dari atap.  

( buku pintar mencegah & mengatasi kebocoran & rembes – Johnwei Muljono)

Judul Artikel : Tip Perlindungan Menyeluruh Pada Atap Tanah Liat dan Beton

adsense-fallback