Anak-anak, terutama yang masih di balita, senang sekali menjelajah ke sana ke mari tanpa mengetahui bahaya yang mungkin ada. Bisa saja mereka jatuh terbentur tempat tidur dan meja atau tersandung karpet. Tak mau, kan, ini terjadi pada putar-putri Anda? Di sinilah pentingnya usaha-usaha pengamanan di dalam kamar anak.
Cahaya dan Udara
Bagi anak, sinar matahari penting untuk kesehatan dan pertumbuhannya, terutama pada pagi hari dan belum melewati jam 10 pagi. Cara yang bisa ditempuh adalah dengan membuat bukaan di dinding, baik berupa jendela maupun lubang cahaya ( bovenlicht). Jika tidak memungkinkan, Anda bisa membuat lubang cahaya dari atap dengan mengganti sebuah genteng dengan bahan yang transparan.
Sementara itu, cara terbaik mendapatkan udara segar yang mengalir adalah dengan membuat bukaan yang letaknya saling berhadapan. Jika kamar tersebut terpaksa harus menggunakan AC, usahakanlah membuka jendela pada pagi hari agar udara sempat bertukar.
Perhitungkan juga polusi yang mungkin terjadi. Anak-anak lebih rentan terhadap efek-efek buruk dari polusi udara. Jika rumah Anda terletak di daerah yang tingkat polusinya tinggi, tanamlah banyak-banyak tanaman yang dapat menjadi “penghalang” masuknya udara buruk ke dalam rumah.
Furnitur
Selain ukurannya, bentuk furnitur anak berbeda dengan furnitur biasa. Inilah beberapa langkah pengaman
yang bisa Anda lakukan pada furnitur anak, terutama jika anak Anda masih balita:
- Menurut Irna dari In-Kids Design, yang memproduksi furnitur anak, untuk lebih menjamin keamanan, furnitur anak biasanya memiliki sudut-sudut tumpul. Ini agar ketika anak terbentur furnitur, anak tidak mendapat luka yang serius.
- Perabot yang bukan khusus untuk anak bisa Anda amankan dengan menambahkan penutup ujung perabot yang terbuat dari karet. Benda ini biasanya dipasang di sudut-sudut meja atau lemari yang tajam.
- Pada tepian pintu-pintu lemari atau laci diberi karet pengaman. Ini dimaksudkan agar jika anak suatu ketika terjepit, masih ada pelindung yang lunak
- Jika salah satu furnitur mengharuskan ada jeruji, usahakanlah agar jarak antar jerujinya tidak terlalu rapat. Anak-anak suka mencoba memasukkan jari-jari atau tangannya ke dalam jeruji. Salah-salah, mereka bisa terjepit.
- Sebaiknya gunakan perabot yang finshingnya tidak menggunakan cat yang mengandung bahan beracun. Jika ingin mengecat ulang, pastikan cat yang Anda pakai ada keterangan bebas racun di kemasannya.
Soft Furnisihing
Untuk alas tepat tidur anak, pilihlah bahan katun. Katun, selain menyerap keringat, juga bisa beradaptasi terhadap suhu: hangat di kala dingin dan adem di kala panas. Bahan linen juga baik dipakai untuk penutup tempat tidur.
Kasur, bantal, dan guling merupakan benda yang sangat “dekat ” dengan anak. Bahan sintetis lebih baik
dibandingkan dengan kapuk sebagai pengisi kasur atau bantal. Serat kapuk yang sangat halus dan beterbangan bisa mengganggu pernapasan.
Tirai yang dipasang di jendela serta jok kursi sebaiknya dipilih yang bertekstur halus/licin. Bahan yang
mempunyai tekstur kasar cenderung menyimpan debu. Pengggunaan karpet pun sebaiknya dibatasi, karena karpet terkenal sebagai benda pengumpul debu.
Bahan Bangunan
Semakin alami bahan bangunan, akan semakin rendah tingkat bahayanya. Namun yang seperti ini sulit ditemui. Lebih amannya, gunakan bahan bangunan yang mutunya tinggi. Untuk cat misalnya, gunakan cat dinding yang kandungan timbalnya rendah.
Yang sebaiknya diusahakan adalah perawatan bangunan setelah didirikan. Misalnya, usahakan agar dinding bata, yang sifatnya porous, tidak lembab. Demikian juga dengan semen sebagai pelapis bata. Jaga agar permukaannya selalu kering. Kelembaban, selain mengganggu pernapasan, juga memicu tumbuhnya mikroorganisme yang merugikan.
Setelah kamar selesai dibuat, jangan langsung ditinggali. Diamkan kamar selama kurang lebih 2 minggu agar semua racun yang terkandung sempat menguap keluar.
Jika kamar anak sehat, anak akan merasa nyaman dan bahagia tinggal di dalamnya. Kalau begini, Anda juga yang senang, kan? (tabloid rumah)
Judul Artikel : Tips Menjadikan Kamar Anak Aman dan Sehat